itoday.id | Serang – Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti mengatakan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) turut dorong realisasi investasi di Provinsi Banten. Bermuara pada laju pertumbuhan ekonomi wilayah atau daerah.
Hal itu diungkap Virgojanti usai mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) Produk Dalam Negeri (PDN) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) 2024 di Hotel Fairmont Jl Asia Afrika No.8 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (21/05/2024).
“Alhamdulillah kami dapat mendengar arahan terkait dengan program ini bisa dilaksanakan dalam rangka mendorong produktivitas daerah, meningkatkan iklim usaha bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah untuk, mendorong masyarakat mencintai produk-produk dalam negeri, serta pengadaan barang dan jasa dengan tingkat komponen dalam negeri yang perlu terus dikembangkan,” jelasnya.
“Ada juga sesi berbagi pengalaman antar daerah yang telah melaksanakan Kick Off Gernas BBI dan BBWI,” tambah Virgojanti.
Diungkapkan, Provinsi Banten merupakan Provinsi yang pertama melaksanakan Kick Off Gernas BBI dan BBWI. Gernas BBI dan BBWI penting dalam rangka menumbuhkembangkan pelaku-pelaku UMKM di Indonesia juga di Provinsi Banten.
“Para pelaku UMKM kita dorong untuk punya kelas dan bisa diterima oleh masyarakat kita dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat. Muaranya pada peningkatan laju pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut,” ucap Virgojanti.
“Bangga Buatan Indonesia turut mendorong investasi di wilayah,” tambahnya.
Menurut Virgojanti, ada pergeseran pada pelaku usaha. Semula tidak banyak yang bergerak di bidang farmasi dan peralatan kedokteran. Kini sudah mulai realisasi di bidang itu, khususnya di Provinsi Banten.
“Bangga Buatan Indonesia dan Penerapan TKDN dengan komponen dalam negeri 40 persen, yang biasanya dari luar negeri sekarang di produksi di Indonesia Ini membuka kesempatan kerja dan lapangan usaha,” ucapnya.
“Ini sangat baik. Mudah-mudahan program ini terus didorong,” tambah Virgojanti.
“Ke depan kita harapkan tumbuh usaha-usaha baru yang lebih berpihak pada pengusaha-pengusaha lokal,” pungkas Virgojanti.
Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu mengatakan, tindak lanjut sebagai bagian kesimpulan FGD.
“Mari kita tingkatkan kerja sama untuk hasil lebih baik,” ajaknya.
Tindak lanjut dari FGD ini antara lain: Pertama, Pemerintah Daerah menjaga keberlanjutan pelaksanaan Gernas BBI/PDN/BBWI yang berdampak dan memberi manfaat bagi perekonomian daerah;
Kedua, Fokus pada pendampingan/pelatihan yang dibutuhkan UMKM pelaku wisata serta capaian target on boarding, transaksi, sertifikasi, realisasi belanja PDN, dan kunjungan wisatawan domestik;
Ketiga, Kolaborasi seluruh Satker/OPD untuk pelaksanaan Gernas BBI/PDN/BBWI di masing-masing daerah termasuk penganggarannya;
Keempat, Membangun kolaborasi kegiatan bersama Kabupaten/Kota untuk mendapatkan manfaat yang optimal;
Kelima, Optimalisasi event besar yang berkualitas untuk meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus meningkatkan transaksi penjualan UMKM;
Serta, Keenam, Untuk membuat best practices dari berbagai Pemprov contohnya Pemprov Riau: pembagian tugas antara OPD. Misalnya, Dinas Pariwisata fokus di event, Dinas Perindag fokus di kurasi dan pengadaan booth UMKM, mengundang Kabupaten/Kota sekitar dan Provinsi lain, menggunakan EO lokal, mengundang artis nasional sesuai dengan Gen Z, dan mendorong produk dengan merek lokal. (*)