itoday.id | SERANG . Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mengungkapkan banyak pelajar dari tingkat SMP dan SMA yang terpapar Covid-19. Oleh karena itu, Dinkes meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten dan kabupaten/kota untuk mengevaluasi kebijakan pembalajarn tatap muka (PTM).
Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengungkapkan, saat ini banyak anak-anak yang terpapar Covid-19.
“PTM nanti akan dievaluasi kembali, karena mengingat banyak anak-anak seketika tatap muka ini diberlakukan banyak yang positif. Kasus anak meningkat ini akan meningkat,” kata Ati.
Saat ditanya siswa jenjang pendidikan mana saja yang paling banyak terpapar virus asal Tiongkok itu, Ati mengaku, ada di jenjang SMP dan SMA. “Semua ada SMP dan SMA,” katanya singkat.
Di sisi lain, Ati menyebut kasus terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron di Banten hingga saat ini mencapai 21 orang. Sedangkan untuk kasus probabilitasnya mencapai 108 orang.
“Kasus probabilitas Omicron tersebar di tujuh kabupaten/kota. Dengan rincian, 40 kasus di Kota Tangerang, 37 kasus di Kota Tangsel, 15 kasus di Kabupaten Tangerang, lima kasus di Kabupaten Serang dan tiga kasus di Kabupaten Lebak, Kabupateb Pandeglang dan Kota Serang,” ujarnya.
“Kalau yang (terkonfirmasi positif.varian) Omicron tadi ada 21, lima di Kota Tangerang, 16 di Tangsel. Namun, yang probabel Omicron, itu potensi dia Omicron kalau di periksa selanjutnya sekitar 90 persen ke atas. Meskipun probabel Omicron, tapi ketika (lihat) hasil WGS bisa saja tidak Omicron,” sambung Ati. (Red)