itoday.id | PANDEGLANG . Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Pandeglang menyerukan agar momentum Hari Antikorupsi se Dunia 9 Desember jadi catatan penting.
Karena sejatinya kata Ketua GMNI Pandeglang TB Muhamad Afandi, Pembangunan daerah baru bisa maju jika praktik korupsi oleh segelintir oknum baiki di eksekutif, legislatif dan swasta dihentikan.
“Praktik korupsi dengan mengatasnamakan hak rakyat atau masyarakat harus dihentikan agar Pandeglang maju. Praktik korupsi sangat melukai perasaan kaum miskin. Korupsi menjadi penyebab utama rusaknya perekonomian suatu bangsa dan menjadi penghambat utama pengentasan kemiskinan dan pembangunan,” kata TB Muhamad Afandi.
Kata Afandi, peringatan Hari Antikorupsi Sedunia melewati proses yang cukup panjang.
“Untuk membangun kesejahteraan masyarakat harus dimulai dari sikap para elit daerah untuk komitmen dalam pemberantasan korupsi dan menahan diri tidak korupsi,” jelasnya.
“Kalau masih ada mental pejabat yang masih ingin mengambil keuntungan dari semua anggaran baik APBN maupun APBD maka tidak akan maju pembangunan kesejahteraan masyarakat daerah ini,” lanjutnya.
GMNI kata Afandi mencat dalam kurun waktu beberapa tahun ada beberapa pejabat daerah khusunya di Kabupaten Pandeglang yang terjerat kasus korupsi salah satunya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Itu membuktikan bahwa masih kentalnya mental para pejabat pemangku kebijakan yang tidak mempunyai jiwa untuk Kemajuan daerah melainkan hanya untuk memperkaya diri,” terang Afandi.
Di peringatan Hari Antikorupsi se Dunia ini, GMNI Pandeglang juga minta Kejari Pandeglang untuk segera menuntaskan segala permasalahan yang sudah dalam tahapan penyelidikan.
“Jangan sampai bahwa Kejari ini lemah sehingga kasus tidak selesai.”
Maka dengan itu sikap DPC GMNI Pandeglang dalam momentum Hari Antikorupsi agar Kejari mampu menuntaskan segala kasus yang sudah di limpahkan. (Red)