itoday.id | CILEGON . Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta membuka acara Pelatihan Kepemimpinan Pengawasan (PKP) Angkatan VII dan VIII yang diselenggarakan oleh PPSDM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Regional Bandung, berlokasi di Ruang Rapat Wali Kota, Senin (20/9/2021).
Dalam sambutannya, Sanuji menyambut baik dipilihnya Kota Cilegon sebagai tempat PKP angkatan VII dan VIII. “Atas nama Pemerintah Kota Cilegon kami mengapresiasi atas dijadikannya Kota Cilegon dan fokus kegiatan studi lapangan kepemimpinan pengawas angkatan VII dan VIII yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia atau PPSDM Kementerian Dalam Negeri regional Bandung, walaupun situasi masih belum normal dan masih pandemi Covid-19, mudah-mudahan ini tidak mengurangi nilai, arti dan kualitasnya, dan Cilegon sangat menyambut baik atas dijadikannya studi lapangan,” ujarnya.
“Oleh karena itu saya berpesan kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Cilegon, teman-teman di BKPP agar memberikan pelayanan yang baik kepada peserta agar hasilnya juga baik,” sambung Sanuji.
Sanuji berharap dalam kondisi pandemi seperti sekarang tidak menghalangi tujuan para peserta. “Harus kita maklumi bahwa kondisi pandemi seperti sekarang ini membatasi kita untuk sementara waktu saya yakin melalui peserta daring ini tidak akan membatasi substansi dan tujuan para peserta,” ujarnya
Sementara itu, Kepala PPSDM Regional Bandung, Yudia Ramli menjelaskan alasan dipilihnya Kota Cilegon. “Alasan kami memilih lokus Kota Cilegon karena Kota Cilegon ini memiliki berbagai keunggulan strategi, inovasi, manajemen dan kinerja yang baik di pelayanan publik,” ujarnya.
Ramli juga melaporkan tujuan dari PKP ini. “Kami laporkan peserta PKP ini dari angkatan ke-7 berjumlah 37 orang dan angkatan ke-8 berjumalah 39 orang yang berasal dari beberapa provinsi, para peserta adalah pejabat pengawas yang berpengaruh penting dalam good government dan clean government, studi lapangan ini bertujuan supaya peserta bisa mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan dalam observasi naturalistik untuk memahami konsep tertentu,” pungkasnya.
(*)