Itoday.id, Banyumas | Volume sampah plastik dan botol minuman jumlahnya terus bertambah dan menjadi masalah besar bagi lingkungan. Namun, ditangan waga di Banyumas, Jawa Tengah, sampah plastik dan botol minuman bisa diubah menjadi barang yang ekonomis. selain bisa mendatangkan rupiah, pengelolaan barang bekas bisa mengurangi jumlah sampah serta pencemaran lingkungan.
Bagi kebanyakan orang, limbah plastik dan sampah botol minuman selain merepotkan, juga tidak berguna. namun bagi warga desa Sudimara, kecamatan Cilongok Banyumas Jawa Tengah ini menyulap limbah sampah botol minuman plastik menjadi barang berharga.
Kepala Desa Sudimara, Waryoko Menjelaskan, “Keprihatinan saya melihat sampah berserakan di lingkungan, sehingga saya membantu program kabupaten untuk hidup sehat dengan mengumpulkan barang bekas dari plastik dan botol minuman. Dengan kegiatan ini akan menjadi barang yang berguna setelah di jadikan perabot dapur.
Setelah melihat banyaknya sampah botol plastik minuman disekitar rumah berserakan. Muncul ide dan membuat barang barang bekas itu kemudian dijadikan peralatan perabot dapur.” Kata Waryoko
Satu persatu perabot dapur seperti piring, mangkok, tempat minum serta perabot lainya seperti bungkus kopi di buat menjadi tas dan lainya. Kades kemudian membentuk tim untuk pelatihan pembuatan kerajinan dari barang bekas.
Ismail, petugas bank sampah, Sabtu siang (10/10/2019) mendatangkan warga Sudimara dan pelajar untuk memberikan pemahaman tentang sampah. Apabila barang bekas ini dibuat perabot rumah tangga akan menghasilkan harga yang berlipat. Barang tersebut antara lain piring, tempat tisu, tas dari bungkus kopi dan lainnya. Setidanya akan mengubah menset dari sampah menjadi nilai yang berharga.
Proses pembuatan perabot dapur dari sampah botol plastik ditularkan ke warga setempat serta para pelajar. Sabtu siang, tim memberikan pelatihan kepada warga dan pelajar sekolah dasar untuk membuat bermacam perabotan dapur.
Salah satu warga Putri Sumarni, mengaku, “saya membuat piring dari limbah plastik dan botol minuman dengan pembuatannya sangat mudah dalam setengah jam sudah jadi. Saya mendapat pelatihan dari bank sampah. Hasilnya bisa di jual atau digunakan sendiri.”
Hal yang sama juga di sampaikan Fatan Salah satu pelajar Sekolah Dasar, “saya membuat mangkok dan nantinya untuk hiasan. Saya membuat mangkok sangat mudah. Bahan dari sampah plastik dan saya senang sekali bisa membuat mangkok karena di latih dari bank sampah.”
Berkat ke uletan dan ketelatenan, hasilnya sangat memuaskan meski pelatihan ini dilakukan secara mendadak. Mereka baik warga maupun pelajar mengaku sangat mudah proses pembuatan perabotan dapur.
Ide kreatif yang muncul dari Kepala Desa yang di salurkan ke warga dan pelajar ini bisa mendatangkan rupiah. Namun yang lebih penting kreativitasnya mengubah sampah plastik menjadi perabot dapur, bisa mengurangi volume sampah plastik serta botol minuman plastik membantu menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan.
Desa Sudimara Kecamatan Cilongok juga mengembangkan bank sampah yang bisa dikelola sehingga lingkungan desa akan bersih dari sampah. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta melakukan pencegahan penyakit berbasis lingkungan. Dengan harapan warga akan hidup sehat terbebas dari sampah.
Penulis : Red