.
itoday.id l Serang – Gubernur Banten Andra Soni sebagai Bapak Gede menerima Seba Gede Masyarakat Baduy. Penerimaan itu, ditandai dengan diterimanya Laksa yang diserahkan oleh Jaro Tanggungan Keduabelas, Saidi Putera.
Seba Gede masyarakat Baduy dilaksanakan di Gedung Negara Provinsi Banten, Jalan Brigjen KH Syam’un No. 5, Kota Serang, Provinsi Banten, Sabtu (3/5/2025) malam.
Jumlah masyarakat Baduy yang mengikuti Seba Gede tahun ini, sebanyak 1.769 warga, terdiri dari 1.700 Baduy Luar dan 69 Baduy Dalam.
Ribuan Masyarakat Baduy, melaksanakan prosesi adat Seba, dengan menempuh puluhan kilometer berjalan kaki dari Desa Kanekes menuju Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten, untuk bersilaturahmi dan menyerahkan hasil bumi sebagai ungkapan syukur atas panen melimpah, setelah sebelumnya menjalani Kawalu dan Seren Taun (Ngalaksa).
Laksa diserahkan setelah Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra menyampaikan ucapan tatabean (persembahan) kepada Bapak Gede pada ritual inti Seba, yakni Purwa atau Panabean sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
“Saya sebagai Bapak Gede menerima Seba Gede masyarakat Baduy tahun ini. Semoga masyarakat Baduy semakin sejahtera, alamnya subur, makmur dan gemah, ripah,” kata Andra Soni.
Pada momen Seba Gede itu, Jaro Pemerintah Oom, juga menyampaikan amanat Puun kepada Pemprov Banten, utamanya berkenaan dengan kelestarian alam yang harus terus dijaga. Gunung-gunung yang tidak boleh dirusak serta sungai-sungai yang tidak boleh dikotori.
“Kami juga minta di fasilitas kesehatan yang ada, agar dilengkapi dengan obat-obatan anti bisa ular. Agar masyarakat Baduy yang kena gigit ular, bisa ditangani dengan baik,” ungkapnya.
Selain itu, Jaro Oom juga menegaskan, jika momen Seba Gede ini merupakan bentuk amanat dari leluhur agar masyarakat Baduy tetap menjalin silaturahmi dengan pemerintah yang sah.
“Untuk itu, pemberian hasil alam yang kami serahkan ini bukanlah upeti, tetapi lebih kepada bentuk ketaatan kami kepada pemerintahan yang sah,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Andra Soni langsung memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten untuk menjalin kolaborasi dengan Puskesmas terdekat untuk menindaklanjuti permintaan dari masyarakat Baduy.
“Termasuk juga di RSUD Banten, harus dilengkapi dengan obat-obatan anti bisa ular,” ungkapnya.
Andra Soni mengakui dari masyarakat Baduy dirinya banyak belajar. Belajar arti kedisiplinan, saling menghormati, dan tertib. (*)