itoday.id | Kota Cilegon – Truk Ekspedisi yang baru saja keluar dari Pelabuhan Merak, usai melakukan perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni Lampung, pada Minggu (10/12/2023) malam, terlihat antre di sepanjang jalan Cikuasa atas. Antrean truk ekpedisi ini terjadi menunggu giliran untuk mengisi bahan bakar minyak jenis zolar.
“Dari jam 7 (Malam) tadi sampe sekarang belum dapet (solar) juga. Antre terus.” ujar Rahman, Supir Truk Ekspedisi, Senin (11/12/2023).
Rahman menyebutkan, antrean untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak Jenis Solar di SPBU Cikuasa atas terbilang cukup sulit. Ia mengaku harus mengatre menunggu giliran hingga berjam-jam untuk bisa mendapatkan BBM tersebut.
Diketahui, di sepanjang jalan Cikuasa Atas menuju Pelabuhan Merak Banten, ada 2 titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dari kedua keberadaan SPBU tersebut belakangan ini hampir setiap hari mengalami kepadatan kendaraan truk ekspedisi yang hendak mengisi Bahan Bakar Minyak Jenis Solar.
Rahman tak menampik, bahwa adanya antrean dalam mendapatkan Bahan Bakar Minyak Jenis Solar yang terjadi di Jalur Cikuasa atas telah merugikan para Supir Truk yang hendak mengantarkan barang pesanan. “Rugi pasti. Ya rugi waktu, rugi solar. Kan ini pelanggan barang kita jadi nunggu waktu lama, mestinya kita sampe jam 11 malam di Jakarta, ini jadi terhambat dan terlambat. Pelanggan sudah pasti kalo kecewa.” tukasnya.
Sementara itu, salah seorang warga sekitar Cikuasa Atas yang enggan disebutkan namanya, bahwa kondisi antrean Truk Ekspedisi di jalan Cikuasa Atas sering terjadi. Sumber menyebutkan, selain karena banyaknya jumlah kendaraan yang antre untuk mendapatkan solar, antrean ini juga diduga adanya kegiatan maraknya lokasi penimbunan bahan bakar minyak jenis solar di sepanjang jalan Cikuasa Atas Cilegon, Banten.
“Walah (Antrean) sering kalo truk begini mah. Itu sih banyak yang nimbun (bbm solar).” kata Warga Sekitar Cikuasa Atas yang enggan disebutkan namanya, Senin (11/12/2023).
Lebih jauh sumber mengatakan, praktik yang dilakukan para pelaku penimbun solar ini dengan menggunakan kendaraan truk ekspedisi. Truk Ekspedisi ini kemudian mengisi BBM di sejumlah SPBU. Setelah melakukan pengisian BBM, Kemudian Truk Ekspedisi ini kembali ke lapak penimbunan BBM Jenis Solar tersebut.
Meski PT Pertamina (Persero) telah melakukan pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar, hal itu tidak membuat para pelaku penimbun solar kehabisan akal. Sumber menyebutkan, ada dugaan kuat kerjasama oleh oknum-oknum yang bertugas di SPBU untuk memanipulasi data pembelian Solar para supir truk ekspedisi yang bandel.
“Jadi truk-truk itu di modalin dulu sama bos penimbun (solar) nya. Nanti mereka (Supir Truk) beli bbm. Setelah beli (solar), mereka (Sopir) pada ngetem di Lapak penimbunan (BBM). Kan tergantung truknya, ada yang muatan 100 liter ada juga yang 200 liter per 1 unit truk ya. Mereka kerjasama dengan orang dalam (SPBU) nya kalo soal aturan itu. Ini mah modus lama.” tandasnya.
Sumber membeberkan, bahwa 1 minggu kemarin ada yang diringkus oleh Satreskrim Polres Cilegon, diduga penangkapan tersebut adalah terduga pelaku Penimbun Bahan Bakar Minyak Jenis Solar.
“Minggu kemarin ada yang ditangkep juga, deket warteg. Pada kenal lah siapa dia, pemain lama.” ujarnya. (*)