itoday.id | Serang – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten menggelar pelatihan tata boga bagi masyarakat Cipondoh, Kota Tangerang.
Dalam pelatihan yang diikuti ibu-ibu itu juga dihadiri langsung oleh Ketua Komisi V DPRD Banten Yeremia Mendrofa yang merupakan mitra kerja dari DP3AKKB Provinsi Banten.
Dalam sambutannya, Yeremia mendrofa mengatakan, peningkatan produktifitas ekonomi perempuan telah menjadi salah satu prioritas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenP3A) dalam rangka meningkatkan kualitas hidup perempuan.
“Kebijakan tersebut sangat diperlukan implementasi bagi pemberdayaan perempuan agar upaya yang telah dilakukan dapat menjadi lebih efektif dan efisien serta peran serta kelompok usaha ekonomi perempuan dalam pembangunan menjadi lebih nyata,” kata Yeremia.
Lebih lanjut Yeremia menjelaskan, saat ini telah banyak program-program di Provinsi Banten yang ditujukan untuk memberdayakan masyarakat, termasuk di dalamnya kelompok usaha ekonomi perempuan.
“Persoalan pemberdayaan perempuan merupakan permasalahan yang telah ada sebelumnya. Saat ini upaya pemberdayaan perempuan terus digalakan, semuanya bermuara pada kata kunci pendidikan dan ekonomi,” jelasnya.
“Hal itu setidaknya memberikan gambaran bahwa perempuan adalah pendidik utama dan pertama, sekaligus manajer sejati dalam mengelola ekonomi keluarga,” sambungnya.
Yeremia menilai, potensi perempuan yang sesungguhnya tidak lebih buruk dibanding laki-laki. Kaum hawa dapat menjadi kontributor bagi perekonomian keluarga dengan melalui penguatan ekonomi rumah tangga.
“Tapi, proses pemberdayaan tidak cukup hanya berupaya penyadaran akan kesetaraan gender atau peningkatan pengetahuan dan keterampilan semata, tetapi harus secara nyata dituangkan dalam wujud pelaksanaan aktivitas ekonomi yang bersifat produktif,” ucapnya.
Yeremia berharap, kegiatan pelatihan tata boga yang digelar DP3AKKB Provimsi Banten menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan lapangan usaha baik yang telah dilaksanakan kelompok sasaran sebelumnya maupun pengembangan lapangan usaha baru.
Sementara, Kepala DP3AKKB Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina mengungkapkan, kegiatan ekonomi yang dikembangkan melalui pelatihan tata boga hendaknya didukung oleh potensi ketersediaan bahan baku dan bahan pendukung di wilayah tersebut, sehingga dapat menghasilkan produk unggulan di daerahnya, serta dibutuhkan dan memiliki pasar yang nyata agar berkesinambungan. agar berkesinambungan, salah satunya melalui kegiatan industri rumahan.
“Melihat pentingnya pengelolaan penampilan produk dan teknis-teknis pemasaran disamping pentingnya peningkatan kualitas dari sisi konten, maka perlu adanya pembinaan dari pihak pemerintah bagi para pelaku usaha industri rumahan dalam rangka meningkatkan penghasilannya,” ungkap Nina.
Nina mengatakan, keterlibatan pemerintah dalam kegiatan ekonomi terutama industri rumahan akan berdampak besar bagi peningkatan kreativitas dan inovasi bagi pelaku usaha industri rumahan dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup.
“Ayas dasar itu, DP3AKKB Provinsi Banten berusaha mengimplemntasikan melalui kegiatan Pelatihan Kewirausahaan bagi Kelompok Ekonomi Perempuan, salah satunya melalaui pelatihan tata boga,” katanya. (ADV)