itoday.id | SERANG . Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten hingga saat ini, Selasa (25/1/2022), mencatat adanya penambahan penyebaran Covid-19 varian Omicron. Dimana, total kasus Omicron di Banten mencapai 21 kasus.
Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, dari total 21 orang yang terpapar Covid-19 varian Omicron berada di wilayah Tangerang Raya, tepatnya di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
“Kasus Omicron sampai hari ini berjumlah 21 orang, tapi yang tersebarnya bukan di wilayah Polda Banten tapi juga di (wilayah hukum) Polda Metro Jaya yaitu di Kota Tangerang lima kasus dan Tangsel 16 kasus,” kata Ati saat ditemui usai rapat Koordinasi di Polda Banten.
Ati menjelaskan, mayoritas kasus penyebaran Omicron yang ditemukan tidak melalui transmisi luar negeri. “80 persen karena transmisi lokal,” jelasnya.
Terkait adanya pasien Covid-19 yang diduga terpapar varian baru Omicron, Ati mengungkapkan, jika pasien yang meninggal belum sampai pada tahap dinyatakan positif.
“Pemeriksaan WGS-nya hasilnya belum dinyatakan positif belum ada hasilnya. Jadi yang meninggal dunia itu belum sampai pada tahap Omicron tapi pada probabel,” ujarnya.
Terkait langkah kongkret Pemprov Banten ke depan, Ati menuturkan, pihaknya akan terus meningkatkan 3T (tresing, testing dan treatment). Bahkan, screening kembali diaktifkan lagi.
“Kita lihat tren saat ini justru pada anak anak lebih banyak, jadi tes ke sekolah-sekolah pun kita lakukan evaluasi. Sehingga kita evaluasi jika semakin banyak anak anak terkonfirmasi maka kita akan tutup sementara pembelajaran tatap muka,” pungkasnya.
Saat ditanya jika adanya lonjakan kasus Covid-19, Ati juga mengaku, telah menyiapkan rumah sakit daerah di Banten untuk difungsikan kembali sebagai tempat perawatan Covid-19.
“Rumah sakit siap sampai dengan hari ini. Jika terjadi kasus pelonjakan, mereka membuka 40 persen dari tempat tidur yang mereka miliki,” katanya.
Sementara Wakapolda Banten, Brigjen Pol Ery Nursatari mengatakan, rakor antisipasi lonjakan Covid-19 varian Omicron dilakukan dalam rangka menyamakan persepsi seluruh stakeholder di Banten.
“Kita baru saja melakukan rapat koordinasi kaitan dengan antisipasi Omicron yang terjadi di wilayah Provinsi Banten. Karena kita anggap penting dan perlu kita menyamakan persepsi dan langkah untuk menentukan langkah langkah kita kedepan,” kata Ery.
Polda Banten, lanjut Ery juga berharap dalam beberapa pekan ke depan tidak ada lonjakan kasus seperti yang terjadi pada pertengahan 2021 lalu.
“Kita berharap kasus ini jangan sampai masif di wilayah kita karena memang berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, Provinsi Banten itu masuk ranking ke-3 yang terpapar kasus Omicron ataupun peningkatan kasus Covid-19. Oleh karena itu Provinsi Banten, kabupaten/kota jajaran, kemudian Pak Dandrem beserta Pak Dandim jajaran kami dengan polres- polres melaksanakan rapat ini untuk menentukan langkah-langkah yang terbaik untuk menyelamatkan provinsi kita, warga kita di Banten ini memutus mata rantai supaya saudara-saudara kita tetap sehat,” paparnya. (Red)