itoday.id | SERANG . Angka kasus stunting di Kota Serang mengalami penurunan. Berdasarkan data studi status gizi Indonesia (SSGI) mencatat, angka stunting di Kota Serang tahun 2021 tercatat sebesar 23 persen.
Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 28 persen.
Hal ini diungkapkan Walikota Serang Syafrudin saat sambutan pada acara focus group disccusion (FGD) sinergi menuju Kota Serang bebas buang air besar sembarangan (BABS) dan bebas stunting di restoran Saung Edi Bhayangkara, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Selasa 18 Januari 2022.
“Angka stunting di Kota Serang alhamdulilah menurun yang tadinya 28 persen menjadi 23,4 persen. Ini sudah luar biasa penurunannya,” ujar Syafrudin, dalam sambutannya.
Terkait kasus stunting, Syafrudin mengatakan, Pemkot Serang terus berupaya untuk menekan angka stunting di Kota Serang.
Menurut Syafrudin, untuk menekan angka stunting harus dilakukan pencegahan dini, salah satunya dimulai dari menikah di usia dewasa.
Bila menikah di usia dini, akan berpengaruh pada si jabang bayi, karena belum kuat janinnya.
“Jangan menikah dini sebelum usia 17+, bahkan kami berharap sebelum 20 tahun jangan nikah dulu. Nah kalau sudah menginjak dewasa akan bagus pertumbuhan janinnya,” jelas dia.
Syafrudin menjelaskan, pencegahan dini stunting lainnya adalah sejak hamil sampai melahirkan, ibu harus rajin memeriksakan kesehatan, agar tumbuh kembang anak tetap sehat.
“Jadi orang tua yang bertanggungjawab bukan pemerintah, karena pemerintah dan pihak swasta hanya sebatas membantu, yang paling penting adalah masyarakatnya sendiri atau orang tuanya,” terangnya.
Syafrudin mengakui kasus stunting di Kota Serang masih banyak. Oleh karena itu, kasus ini harus ditekan agar semakin menurun.
“Sejauh ini memang ada banyak di Kota Serang ini ada stunting. Kemudian kalau yang baru-baru saya kira ini belum dengar ini, tapi yang sudah ada memang harus kita selesaikan, dan banyak penurunan sekali,” ungkap Syafrudin.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti membenarkan bahwa angka stunting di Ibukota Provinsi Banten grafik tahun 2021 menurun.
“Iya ada beberapa daerah yang angka stuntingnya turun. Seperti Kota Tangerang, Kota Serang, Kota Cilegon, dan Kabupaten Serang. Kota Serang dari 28 persen turun menjadi 23,4. Ini angka kasus tahun 2021. Yang ngukur dari SSGI,” jelas Ati Pramudji Hastuti, kepada Bantenraya.com usai acara.
Berdasarkan pantauan Bantenraya.com acara turut dihadiri oleh Asda II Kota Serang Yudi Suryadi, General Manager Dompet Dhuafa Yeni Purnamasari, Camat Cipocok Jaya Tb Yassin, Lurah Cipocok Jaya Linin, dan perwakilan Dinas Kesehatan Kota Serang. (Red)