itoday.id | Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan besarnya manfaat Program Kartu Prakerja dengan adanya pelatihan dan insentif yang didapat untuk berwirausaha di Papua dan Papua Barat.
Hal ini disampaikan Menko Airlangga dalam acara Temu Alumni Program Kartu Pekerja, dalam kunjungannya di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (3/9).
Dia menilai, saat ini penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh seluruh jajaran pemerintahan di Provinsi Papua Barat telah dilakukan dengan baik.
“Selain Program Kartu Prakerja, Pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dengan bunga 3%. Jadi bagi para alumni Program Kartu Prakerja bisa memanfaatkan KUR ini untuk ini mengembangkan usahanya,” tutur Menko Airlangga, dalam keterangan resminya, Minggu (5/9).
Dia mengatakan, manfaat Program Kartu Prakerja telah diterima oleh lebih dari 10 juta masyarakat dari seluruh Indonesia.
Antusiasme yang tinggi terhadap program ini terlihat dari hampir 70 juta pendaftar Program Kartu Prakerja sejak Batch 1 tahun lalu hingga Batch 19 yang baru saja dibuka pada Agustus 2021.
Untuk Provinsi Papua Barat, terdapat 203.991 orang pendaftar yang lebih dari 50% lolos verifikasi dan 30.127 menjadi penerima efektif. Wilayah tertinggi dalam sebaran penerima Program Kartu Prakerja ada di di Kabupaten Manokwari 8.167 orang, Kabupaten Fak Fak 4.734 orang dan Kabupaten Sorong 4.438.
Airlangga menjelaskan, terkait dengan pertumbuhan ekonomi provinsi di bagian barat Papua ini memang masih terkontraksi -2,39% dan harus terus didorong agar menjadi positif.
Berbagai program pemulihan ekonomi telah dirumuskan oleh Pemerintah, di antaranya Program Kartu Prakerja. Pelatihan dan insentif melalui Program Kartu Prakerja diyakini dapat mendukung upaya pemulihan ekonomi.
Program Kartu Prakerja yang merupakan salah satu bantuan semi bansos yang diberikan Pemerintah kepada masyarakat di masa pandemi telah memberikan manfaat kepada lebih dari 10 juta penerimanya.
Dalam acara yang dimoderatori oleh Deputi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Rudy Salahuddin tersebut, Menko Airlangga menyerahkan bantuan kepada alumni Program Kartu Prakerja agar mereka dapat mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi serta menyaksikan penyaluran KUR dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Sebagai informasi, untuk penyaluran KUR di Papua Barat, sejak Januari sampai dengan 2 September 2021 telah mencapai 614,5 miliar rupiah yang diberikan kepada 13.714 debitur.
Porsi terbesar penyaluran KUR di Provinsi Papua Barat selama 2021 yakni di Sektor Perdagangan (52,87%) disusul Sektor Jasa-Jasa (27,88%), dan Sektor Pertanian dan Kehutanan (8,54%).
Update Sorong-Jayapura
Melengkapi agenda kunjungan di Kota Sorong, Menko Airlangga didampingi Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengapresiasi kerja keras Satgas Covid-19 Kota Sorong dengan menghadirkan tiga orang wanita dari Satgas Covid-19 yang telah menempuh suka duka dalam menangani Covid-19 sejak awal masa pandemi.
Dalam perbincangan itu, Menko Airlangga mendengarkan secara langsung perjuangan yang telah dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kota Sorong dan memberikan semangat agar penanganan pandemi Covid-19 dapat dilakukan semakin baik.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Perindustrian, Gubernur Provinsi Papua Barat, Anggota DPR RI, Walikota Sorong, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang.
Sementara itu, melengkapi kunjungannya di Pulau Papua, Airlangga juga kembali bertemu dengan para penerima Kartu Prakerja di Provinsi Papua, tepatnya di Kota Jayapura.
Ada 12 penerima Kartu Prakerja yang pagi ini berbincang serius tapi santai dengan Menko Airlangga.
Menko Airlangga menyampaikan bahwa Kartu Prakerja membawa banyak manfaat terutama dalam masa pandemi saat ini. Khususnya untuk membantu mereka para pengusaha UMKM yang ingin meningkatkan skill-nya sekaligus mendapatkan tambahan permodalan dari insentif Kartu Prakerja. Selain itu, juga untuk mereka yang terkena PHK akibat pandemi Covid-19.
Secara nasional, Kartu Prakerja telah menerima sebanyak 10.081.935 orang dari Gelombang 1-19, dari pendaftar sejumlah 69.311.037 orang. Khusus untuk Provinsi Papua, selama 19 gelombang itu terdapat 225.051 orang pendaftar, dan yang diterima sebanyak 77.796 orang.
Sementara, untuk Kota Jayapura ada 35.064 orang yang mendaftar dalam 19 gelombang, dan yang diterima sebanyak 14.661 orang.
Dalam pertemuan di di sana, Menko Airlangga langsung menyapa para penerima Kartu Prakerja dan menanyakan kabar mereka.
Dia pun masih mengingat pernah bertemu dengan salah satu alumni Kartu Prakerja dari Provinsi Papua di Istana Negara beberapa waktu lalu.
Alumni Kartu Prakerja yang Pak Menko maksud adalah Verly Nomi Pelmelai. Verly mengikuti pelatihan “Berdandan untuk Diri Sendiri”, pelatihan ini sangat berguna bagi dirinya, karena dapat diaplikasikan kepada anaknya sendiri sehingga berhasil meraih Juara II dalam kontes Puteri Cilik Papua.
Selain itu, Verly juga mengikuti pelatihan Microsoft Excel yang sangat membantu tugasnya sebagai bendahara gereja yang harus membuat laporan triwulanan.
Insentif Kartu Prakerja ia gunakan untuk membeli peralatan makeup dan kebutuhan sehari-hari. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ia pernah diundang ke Istana Negara untuk bertemu Presiden RI beberapa waktu lalu.
“Waktu itu, saya dapat telepon (dari PMO Kartu Prakerja) untuk bertemu dengan Pak Presiden Jokowi dan Pak Menko. Saya sangat senang dan hal ini tidak akan saya lupakan,” ungkap Verly.
Setelah menjadi penerima pada Gelombang ke-6, Verly menjadi alumni aktif dalam forum alumni Kartu Prakerja, dan juga menjadi salah seorang pelopor yang merawat Alumni Prakerja.
Dia menuturkan bahwa forum itu menjadi wadah di media sosial (Facebook dan Instagram) untuk menuangkan ide-ide tentang kewirausahaan supaya alumni Prakerja pada khusunya danmasyarakat Indonesia pada umumnya, dapat berpartisipasi dalam wadah itu.
“kumpulkan saja semua (alumni Prakerja) di Papua, jadi semuanya bisa terkoneksi online,” sebut Airlangga.
Ada juga pria berusia 40 tahun bernama John Wempi Wona yang memaksimalkan manfaat yang diterima dari Kartu Prakerja dengan mengambil tujuh jenis pelatihan. Jumlah tersebut lebih banyak dari rata-rata jumlah pelatihan yang diambil seorang penerima Kartu Prakerja.
Tiga pelatihan di antara tujuh tersebut adalah: (1) Sukses Jualan Online di Marketplace, (2) Kursus Akuntansi Dasar dan Keuangan Bisnis – Bersertifikat, dan (3) Bisnis Rumahan/UMKM Harus Tahu: Menentukan Badan Usaha.
Saat ini, John berwirausaha online yang menjual berbagai jenis barang, seperti busana wanita, tas wanita, aksesoris wanita, kosmetik, dan ramuan tradisional. Penjualannya dikirim ke area Papua dengan mengambil barang dari Jakarta dan Surabaya.
Pada kesempatan itu juga, John menjadi salah satu alumni Kartu Prakerja yang mendapatkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI. John mendapatkan KUR senilai Rp 30 juta. Hal ini akan dia gunakan untuk membangun usaha offline ke depannya, yang menjual berbagai merchandise PON XX 2020 yang akan berlangsung bulan depan.
Selain John, KUR juga diberikan BNI kepada alumni Kartu Prakerja lainnya yang memenuhi syarat.
Turut hadir dalam acara ini adalah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wali Kota Jayapura, Pimpinan Wilayah 16 (Papua/Papua Barat) BNI, dan VP Divisi Hubungan Kelembagaan BNI.(*)