Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
ADV ITODAY
BeritaFinanceNews

Produksi Padi Kabupaten Lebak 2024 Lampaui Target, Capai 726 Ribu Ton

×

Produksi Padi Kabupaten Lebak 2024 Lampaui Target, Capai 726 Ribu Ton

Sebarkan artikel ini
Produksi Padi Kabupaten Lebak 2024 Lampaui Target, Capai 726 Ribu Ton
Example 468x60
itoday.com l Serang – Produksi padi di Kabupaten Lebak pada tahun 2024 berhasil mencapai 726 ribu ton gabah kering giling (GKG), melampaui target yang ditetapkan pemerintah pusat sebesar 657 ribu ton. Capaian ini menunjukkan komitmen kuat daerah dalam mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, mengungkapkan bahwa dari total produksi GKG tersebut, 716 ribu ton berasal dari padi sawah, sementara 1.000 ton lainnya dari padi huma atau padi gogo. Jika dikonversikan menjadi beras, jumlahnya mencapai sekitar 360 ribu ton, sementara kebutuhan konsumsi masyarakat Lebak yang berjumlah 1,4 juta jiwa hanya sekitar 148 ribu ton per tahun. Dengan demikian, terdapat surplus sebesar 212 ribu ton, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah selama 15 bulan ke depan. Sebagai salah satu lumbung pangan utama di Provinsi Banten, Kabupaten Lebak juga berperan dalam menyuplai kebutuhan beras nasional. Untuk itu, pemerintah daerah terus mendorong petani agar melakukan percepatan tanam guna meningkatkan produksi padi. Target produksi padi pada tahun 2025 ditetapkan sebesar 668 ribu ton, dengan luas lahan tanam mencapai 163.163 hektare. “Kami menginstruksikan petani agar segera melakukan percepatan tanam setelah panen guna mengoptimalkan produksi pangan,” ujar Deni, yang merupakan alumni Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat ini, rata-rata petani di Kabupaten Lebak menerapkan sistem Indeks Pertanaman (IP) tiga kali dalam setahun. Dengan luas areal persawahan mencapai 51.297 hektare, angka tanam per tahun bisa mencapai 153.891 hektare. Produksi padi pun berkisar antara 5-6 ton per hektare dengan penggunaan benih bersertifikasi dan masa panen sekitar 90 hari setelah tanam. Deni juga menegaskan bahwa pihaknya mendorong petani agar meningkatkan luas tambah tanam (LTT) sehingga dapat mencapai IP empat kali dalam setahun. Dengan angka tanam tersebut, diharapkan produksi beras bisa melebihi 600 ribu ton dan memberikan kontribusi lebih besar bagi ketahanan pangan nasional. Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sukabungah dari Desa Tambakbaya, Ruhiana, mengungkapkan bahwa pihaknya secara rutin melakukan percepatan tanam dengan IP tiga kali dalam setahun. “Kami bersyukur adanya program pompanisasi irigasi, yang memungkinkan luas tambah tanam mencapai 150 hektare per tahun dengan hasil produksi sekitar 450 ton padi,” ujarnya.(*)
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *