itoday.id | TANGERANG – PT. Mayora Indah mengadakan seremonial pelepasan kontainer ekspor ke-400.000 Mayora Group bertempat di Cikupa, Tangerang, Banten.
Pelepasan kontainer dilakukan secara simbolik oleh Kementerian Perdagangan, Pj. Gubernur Banten, serta Bea Cukai Banten.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso menyebut pasar ekspor produk makanan dan minuman Indonesia cukup besar di dunia. Ini terbukti dari pertumbuhan ekspor produk makanan dan minuman RI pada Januari-Agustus 2024 tumbuh 6,4%, sementara permintaan dunia rata-rata 7,7%.
“Jadi pasar kita sebenarnya cukup besar, dan saya tahu Mayora ini memang luar biasa. Saya sering menjumpai produk Mayora yang beredar diluar negeri,” ujar Budi, Selasa.
Dia pun tak menampik bahwa terdapat banyak hambatan-hambatan ekspor yang pasti dihadapi oleh para eksportir.
Namun, Budi menyebut itu merupakan hal yang wajar, karena seluruh negara pasti ingin melindungi industri di dalam negerinya.
Adapun produk makanan dan minuman yang diekspor Mayora Group hari ini adalah produk kopi kemasan, cokelat, mi instan, biskuit, hingga minuman teh kemasan dengan nilai ekspor US$ 1 juta atau setara dengan Rp15,7 miliar.
Tujuan ekspor kali ini ke 15 negara, diantaranya Palestina, Arab Saudi, Bahrain, UAE, Mesir, Madagaskar, Afrika Selatan, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Bangladesh, Armenia, dan Australia.
Secara keseluruhan, perusahaan nasional tersebut telah mengembangkan jaringan ekspor ke lebih dari 100 negara dengan kontribusi ekspor mencapai sekitar 48 persen dari total pendapatan perusahaan.
Direktur Utama Mayora Group, Andre Sukendra Atmadja menyampaikan bahwa perusahaannya telah mengekspor produk mereka ke 103 negara di dunia.
Menurut Andre, dari ekspor tersebut, kontribusi ekspor Mayora Group terhadap pendapatan perusahaan secara total bernilai Rp50 triliun dimana lebih dari 48% nya merupakan kontribusi ekspor.
“Mayora kini telah menjadi pengekspor produk dengan merek Indonesia yang terbesar. Kami tidak hanya sekedar ekspor produk, tapi kita ekspor produk dengan merek Indonesia. Mayora ingin membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia itu bukan sekedar tukang jahit. Indonesia juga bisa menciptakan produk-produk mereka sendiri,” ucap Andre.
Kepala Kanwil Bea Cukai Banten, Rahmat Subagio mengatakan bahwa pelepasan ekspor ini menjadi bagian dari program pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya dengan mendorong pelaku usaha lokal untuk aktif menembus pasar global.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan peran dalam mendukung peningkatan ekonomi nasional, salah satunya melalui dukungan terhadap ekspor produk merek asli Indonesia,” ungkap Rahmat
PT. Mayora Indah merupakan perusahaan yang mendapat fasilitas Mitra Utama (MITA) Kepabeanan dan juga fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan dibawah pengawasan Bea Cukai Banten. Dimana mereka mendapatkan pembebasan bea masuk atas bahan baku impor yang diolah untuk tujuan ekspor.
Dengan fasilitas tersebut Mayora Group dapat bersaing di pasar global dan meningkatkan ekspor produk merek asli Indonesia (sesuai testimoni dari Direktur Utama Mayora Group tentang manfaat fasilitas).
Pelepasan ekspor ini menjadi wujud pelaksanaan fungsi Bea Cukai sebagai trade facilitator dan industrial assistance dalam mendukung perdagangan dan industri dalam negeri agar dapat bersaing di kancah internasional.