Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
ADV ITODAY
NewsPemerintahan

Kemendikbud Ristek Dorong PTM di Banten Dilaksanakan 100 Persen

×

Kemendikbud Ristek Dorong PTM di Banten Dilaksanakan 100 Persen

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

itoday.id | SERANG . Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebesar 50 persen yang diberlakukan di SMA, SMK dan SKh di Provinsi Banten mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan SMA, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI. Kemendikbud Ristek juga mendorong PTM dapat dilaksanakan 100 persen apabila Banten terbebas dari Covid-19.

Apresiasi itu diberikan  tim dari Direktorat SMA saat melakukan monitoring terkait pelaksanaan PTM di Provinsi Banten beberapa waktu yang lalu. Monitoring itu dilakukan di SMAN 1 Kota Serang,  SMAN 3 Kota Serang dan SMAS Almubarok Kota Serang.

Example 300x600

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Banten, Tabrani mengatakan, dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri memang disebutkan bagi daerah yang berada pada level dua diperbolehkan menerapkan PTM 100 persen.

“Akan tetapi, untuk penerapannya diserahkan kepada daerah masing-masing. Kebijakan Bapak Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), tetap menerapkan PTM 50 persen, dengan pertimbangan keamanan utk kesehatan siswa dan guru,” kata Tabrani.

“Itu sudah dilakukan rapat koordinasi  Kepala Daerah se Provinsi Banten. Jadi sebelum Omicron ini masuk ke Provinsi Banten kita menerapkan PTM 50 persen. Dari semester pertama sampai kedua saat ini masih 50 persen,” sambungnya.

Tabrani mengungkapkan, berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten bahwa kasus Omicron di Provinsi Banten mengalami peningkatan. Seiring dengan itu, dirinya juga sudah berkoordinasi kepada seluruh kepala sekolah agar meningkatkan kedisiplinan protokol kesehtan (prokes) di sekolah.

“Karena berdasarkan informasi, varian Omicron ini mulai meningkat sebarannya,” ungkapnya.

Jika dalam pelaksanaannya nanti ternyata ditemukan kasus baru di sekolah, maka Tabrani akan langsung menutup proses PTM di sekolah yang bersangkutan, untuk kemudian dilakukan tracking dan testing baik kepada peserta didik maupun pendidiknya.

“Untuk sementara PTM di sekolah bersangkutan akan ditutup, dan full daring sampai 8 hari ke depan. Setelah itu akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu, jika sudah dinyatakan kondisinya baik, PTM bisa dilanjutkan, tetapi jika belum memungkinkan akan diperpanjang 6 hari lagi sehingga totalnya menjadi 14 hari,” tegas Tabrani.

Mantan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinkop UMKM) Provinsi Banten itu juga menambahkan, saat ini capaian vaksinasi terhadap peserta didik di Provinsi Banten sudah mencapai 82 persen lebih untuk dosis pertama, sedangkan untuk vaksinasi guru atau pendidik itu sudah mencapai 87,79 persen.

“Untuk guru belum mencapai 100 persen karena sisanya mempunyai komorbid yang tidak bisa dilakukan penyuntikan vaksin,” ucapnya.

Tabrani mengaku, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Dinkes Provinsi Banten terkait dengan rencana melakukan vaksinasi booster untuk tenaga pendidik.

“Kita sih inginnya bisa segera dilakukan vaksinasi booster bagi tenaga pendidik. Namun berdasarkan hasil koordinasi, ternyata pelaksanaan vaksinasi booster ini berbasis wilayah, yang kebetulan untuk tenaga pendidik vaksinasinya dipusatkan di RSUD Banten yang berada di Kota Serang, yang belum bisa melakukan vaksinasi booster,” tuturnya. (Red)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *