itoday.id | SERANG . Program pemberdayaan perempuan, khususnya ibu di Kota Serang masih saja terkendala permasalahan klasik, yakni kekurangan anggaran. Padahal, banyak target yang harus dicapai setiap tahunnya dalam hal pemberdayaan ibu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, Anton Gunawan mengatakan bahwa setiap tahun pihaknya menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk pemberdayaan ibu, salah satunya yaitu Gerakan Sayang Ibu (GSI).
“Untuk yang mengarah ke GSI, untuk kegiatan itu banyak yah. Mulai dari persiapan dia mau menikah, saat ingin melahirkan dan sebagainya,” ujar Anton, Selasa (21/12/2021).
Ia menjeskan, program-program tersebut memang diarahkan untuk mencapai ibu yang sehat. Dengan fisik ibu yang sehat, maka diharapkan persoalan-persoalan yang kerap dihadapi seorang ibu, seperti Angka Kesehatan Ibu- Angka Kematian Bayi AKI-AKB pun dapat tertangani.
“Jadi memang tujuannya adalah ibu yang sehat, sehingga AKI-AKB menurun. Termasuk ketika sudah melahirkan, kami juga melaksanakan pembinaannya kepada ibu baru tersebut,” ucapnya.
Akan tetapi, Anton mengaku bahwa pihaknya menghadapi kendala dari segi anggaran. Menurutnya, anggaran yang diberikan kepada DP3AKB untuk program pemberdayaan ibu masih dikatakan kurang untuk memenuhi target.
“Yang pasti memang itu masalah klasiknya. Lalu memang ada masalah lainnya yaitu permasalahan pandemi, sehingga kami kesulitan untuk mengundang banyak orang untuk melaksanakan kegiatan,” ucapnya.
Padahal selain di bidang kesehatan bagi ibu, pihaknya juga mengurusi terkait dengan perekonomian bagi ibu. Berbagai pelatihan dan sosialisasi juga kerap pihaknya lakukan, meskipun di sela kegiatan organisasi yang berada di bawah naungan DP3AKB seperti PKK dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW).
“Memang salah satu tugas DP3AKB Kota Serang itu untuk pemberdayaan perempuan. Kami sudah beberapa kali mengundang ibu-ibu untuk bagaimana bisa mempertahankan perekonomian keluarga di masa pandemi ini, bagaimana pengembangan wirausahanya mulai dari pengemasan hingga pemasaran,” ucapnya.
Oleh karena itu, pihaknya pun beberapa kali berupaya melakukan komunikasi dan koordinasi bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) maupun komisi terkait di DPRD Kota Serang, untuk menyelesaikan permasalahan anggaran tersebut.
“Kami melakukan komunikasi dengan TAPD, kami berkirim surat. Lalu pada rapat kerja dengan mitra komisi DP3AKB, bagaimana program-program kita ini. Sehingga dengan harapan bisa selesai persoalannya,” ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Ratu Ria Maryana, mengatakan bahwa pihaknya sangat berkomitmen untuk mendukung berbagai program pemberdayaan perempuan, khususnya para ibu. Bahkan, pada tahun 2022 mendatang pihaknya telah memuluskan anggaran program untuk pendidikan politik bagi perempuan.
“Tahun 2022 sudah dianggarkan untuk pendidikan politik bagi para perempuan. Untuk anggaran pemberdayaan perempuan lain, akan kami terus perjuangkan sehingga perempuan di Kota Serang benar-benar berdaya,” ucapnya. (Red)