itoday.id | Kab. Tangerang . Bupati Tangerang mengenalkan topi bambu sebagai salah satu budaya dan produk kearifan lokal asli Kabupaten Tangerang.
Hal ini disampaikan Bupati A. Zaki Iskandar saat membuka Festival Topi Bambu di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta yang dimulai dari tanggal 18 hingga 20 Desember 202.
“Semoga Festival Topi Bambu ini sukses dan banyak menarik para pelancong ataupun pendatang yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta sehingga masyarakat lebih mengenal dan mengetahui kearifan lokal dan budaya dari Kabupaten Tangerang” kata Bupati Zaki, Sabtu (18/12/21).
Bupati mengapresiasi dan berterima kasih kepada otoritas bandara khususnya Direktur Bandara Soekarno-Hatta yang telah memberikan ruang bagi kearifan lokal UMKM dan industri kreatif dari Kabupaten Tangerang maupun dari Banten.
“Mudah-mudahan ini sebagai langkah awal untuk kemudian nantinya lebih banyak lagi merangkul pelaku UMKM dan industri kreatif di Kabupaten Tangerang. Kita mulai dari festival topi bambu karena ini merupakan bagian identitas dari Tangerang dan Banten serta juga beberapa kearifan lokal lainnya,” ungkap Zaki.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam videonya mengatakan kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan industri kreatif untuk lebih maju lagi ke depan. Karena itu, dia berharap kolaborasi ini bisa terus berkembang dan meningkatkan nilai produk dari UMKM dan industri kreatif jadi lebih tinggi lagi kedepannya.
“Semoga pelaksanaan Festival Topi Bambu ini bisa berjalan baik dan sukses serta semakin meningkatkan inovasi dari daerah untuk terus berkembang dan maju, terlebih untuk kearifan lokalnya,” harap Sandiaga.
Agus Haryadi Executive GM AP II, mengungungkapkan, untuk menjawab beberapa harapan dari Bupati Tangerang, pihak bandara telah mempersiakannya dengan baik, mulai dari hal-hal kecil untuk showcase dari produk UMKM Kabupaten Tangerang ataupun hasil topi kerajinan UMKM bisa dipajang di showcase yang kami sediakan.
“Kami akan memberikan ruang bagi pelaku UMKM dan industri kreatif agar bisa berkembang lagi, terutama yang memiliki sejarah dan histori seperti topi bambu,” katanya. (Red)