itoday.id | KAB.LEBAK . Ketinggian ombak di pesisir pantai Kabupaten Lebak bagian selatan, sejak dua pekan terakhir ini mencapai 2,5 hingga empat meter.
Ketinggian ombak di pantai Kabupaten Lebak sangat membahayakan nelayan yang rata-rata masih mengggunanakan perahu sampan atau prahu tradisional jika dipaksakan tidak melaut alias nganggur.
Mumu Mahmudi, warga Desa Bagedur Kecamatan Malingping kepada Banten Raya mengatakan, sejak terjadi cuaca ekstrim, maka ketinggian ombak laut di pantai Kabupaten Lebak khususnya wilayah Bagedur turun naik.
Namun, sejak dua pekan terakhir ini, justru ombak laut mengalami ketinggian yang dinilai membahakayan.
“Sejak dua pekan ini, ketinggian ombak laut di Lebak Selstan mencapai 2,5 hingga empat meter. Akibatnya, para nelayan pemilik perahu sampan atau perahu tradisional tidak berani melaut. Bebeda dengan nelayan pengguna erahu besar, masih tetap melaut seperti biasa,”ujar Mumu, Kamis 9 desember 2021.
Supriatna nelayan asal Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, pemilik perahu sampan, membenarkan ia telah menghentikan aktivitas melautnya sementara. Namun bila kondisi cuaca membaik, serta ombaknya kembali normal, maka dirinya memutuskan kembali melaut.
“Untuk sekarang, saya belum berani melaut, tetapi rekan-rekan sesama nelayan pemilik perahu berukuran besar, masih tetap melaut seperti biasa,” katanya.
Kepala Dinas Perikanan Lebak, Tb Aep Saepudin membenarkan, bila kondisi ketinggian ombak yang hingga kini masih terjadi di laut Lebak Selatan, dinilai membahayakan bagi para nelayan pengguna perahu sampan atau perahu tradisional.
“Sebenarnya, kamipun sudah menyarankan kepada nelayan pengguna perahu berukuran besar, untuk turut menghentikan aktivitas melautnya, karena ketinggian ombak hingga empat meterpun bisa membahayakan terhadap perahu besar yang dioperasikan,”kata Aep. (Red)
