Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
ADV ITODAY
NewsPemerintahan

Putra Nababan: Sabam Sirait Meninggal karena Paru-paru Kronis

×

Putra Nababan: Sabam Sirait Meninggal karena Paru-paru Kronis

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

itoday.id | JAKARTA . Politisi PDI Perjuangan Putra Nababan menyebutkan, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sabam Sirait meninggal dunia karena penyakit paru-paru kronis.

“Beliau itu sudah dua bulan dirawat Rumah Sakit Siloam Karawaci karena beliau itu mengidap penyakit paru-paru kronis noncovid-19,” ujar Putra yang juga menantu Putra, melalui sambungan telepon, Kamis (30/9/2021).

Example 300x600

Putra mengatakan, seluruh keluarga besar hadir lengkap mendampingi Sabam Sirait saat menghembuskan nyawa terakhirnya.

Selain itu, Putra mengungkapkan, hingga kini pihak keluarga belum memutuskan waktu dab di mana lokasi pemakaman jenazah Sabam Sirait.

Menurutnya, hal ini belum diputuskan lantaran untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat guna memberikan penghormatan terakhir untuk Sabam Sirait.

“(Keluarga) ingin memberi kesempatan semua relasi, untuk masyarakat yang selama ini berhubungan dengan Pak Sabam, sesuai prokes untuk memberi penghormatan,” kata Putra.

Sebelumnya diberitakan, Sabam Sirait Meninggal dunia di RS Karawaci, Tangerang, Banten, Rabu (29/9/2021), sekitar pukul 22.37 WIB.

Politikus senior yang sebelumnya berkiprah di PDIP tersebut meninggal di usia 85 tahun. Sabam Sirait lahir di Pulau Simardan, 13 Oktober 1936.

Ia mengawali karier dari Partai Kristen Indonesia (Parkindo) yang kemudian menjadi Sekretaris Jenderal Parkindo periode 1967-1973.

Saat kebijakan fusi partai politik menjadi tiga di era Orde Baru, Sabam turut membidani pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan menandatangani deklarasi pembentukan PDI pada 10 Januari 1973.

Saat kebijakan fusi partai politik menjadi tiga di era Orde Baru, Sabam turut membidani pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan menandatangani deklarasi pembentukan PDI pada 10 Januari 1973.

Ia sempat menjadi Sekjen PDI selama tiga periode, yakni periode 1973-1976, periode 1976-1981, dan periode 1981-1986. (*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *