itoday.id | Serang – Korem 064/Maulana Yusuf menggelar konferensi pers kasus kekerasan yang melibatkan Oknum Anggota TNI AD pada tanggal 15 April 2025 dini hari sehingga korban meninggal dunia.Senin (21/4)
Komandan Korem (Danrem) 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Andrian Susanto menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan oleh dua oknum TNI yang berdinas di Kesatuan yang dipimpinnya.
“Saya selaku Komandan Korem 064/MY tentunya menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya peristiwa yang terjadi pada tanggal 15 April 2025 dini hari yang diduga melibatkan anggota TNI dan merugikan warga masyarakat sipil,” katanya.
Brigjen TNI Andrian mengungkapkan ada dua oknum TNI yang terlibat dalam tindak kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya seorang pemuda di Kota Serang itu. Keduanya yakni Pratu MI dan Pratu FS.
“Dari hasil pemeriksaan sudah ditetapkan pada tanggal 18 April kemarin ada dua anggota TNI yang menjadi tersangka dan saat ini sudah ditahan di kantor Denpom III/4 Serang untuk pemeriksaan lebih mendalam,” jelasnya.
“Sementara untuk dua masyarakat sipil lainnya yang diduga terlibat sudah ditahan dan ditangani oleh pihak Polresta Serang Kota,” sambung Jenderal Bintang Satu itu.
Brigjen TNI Andrian menuturkan kedua tersangka dalam melakukan tindakannya diduga dipengaruhi minuman keras.
“Para pelaku ini dipengaruhi oleh adanya minuman keras. Saat ini baik dari Denpom III/4 Serang maupun Polresta Serang Kota masih mendalami apakah ada indikasi penggunaan narkoba atau tidak dari para pelaku,” ujarnya.
Lebih lanjut, Brigjen TNI Andrian menegaskan, pihaknya akan memeriksa secara cepat, transparan dan komprehensif agar hukum bisa ditegakkan.
“Kami pastikan apabila anggota TNI yang terlibat akan mendapat hukum sesuai dengan hukum yang sudah tentukan,” pungkasnya.
