Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
ADV ITODAY
NewsPemerintahan

PTM Terbatas di Kota Tangerang Kembali Dibuka 7 Maret

×

PTM Terbatas di Kota Tangerang Kembali Dibuka 7 Maret

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

itoday.id | Kota Tangerang . Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan (Dindik) akan kembali membuka pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada 7 Maret 2022 setelah diterjang peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron.

“Atas rekomendasi Dinas Kesehatan dan sejumlah lembaga lainnya, tak terkecuali wali kota Tangerang, maka pekan depan PTM terbatas akan kita buka kembali pada tingkat SD dan SMP. Namun masih terbatas hanya 50 persen saja,” ungkap Jamaluddin, Kepala Dindik Kota Tangerang, Jumat 4 Maret 2022.

Example 300x600

Jamaluddin menjelaskan, pada tahap awal PTM terbatas hanya diikuti siswa siswi kelas 6 SD dan 12 SMP, di seluruh sekolah baik negeri maupun swasta. Pihaknya sudah menurunkan tim sejak tiga hari lalu untuk mengecek kebersihan, kesiapan sarana parasarana hingga pengecekan capaian vaksinasi.

“Hasilnya, Dindik sudah memastikan semua sekolah telah dibersihkan dan didesinfektan sehingga siap untuk melangsungkan PTM terbatas,” tutur Jamaluddin.

Kalau secara SOP, lanjut dia, sama seperti PTM terbatas lalu, yakni salah satunya kantin masih tidak boleh beroperasi. Para murid dianjurkan membawa bekal, rutin cuci tangan, selalu pakai masker, dan diwajibkan langsung pulang.

Adapun jika PTM terbatas sudah berlangsung sepekan, Dindik akan langsung melakukan evaluasi. “Jika dinilai aman diberlangsungkan, maka PTM terbatas akan diikuti siswa kelas lainnya secara bertahap dan bergilir,” katanya.

Ia mengaku telah menurunkan tim untuk pendataan ulang terkait capaian vaksinasi pelajar. Pasalnya, PTM terbatas harus beriringan dengan capaian vaksinasi pelajar yang tinggi.

Jamaluddin menambahkan, kalau untuk vaksinasi guru sudah dipastikan maksimal, hanya tersisa guru-guru yang punya komorbid. Adapun pelajar pada usia 6-11 tahun capaian vaksin sudah 162.390 anak atau 87,3 persen dan 121.645 anak atau 65,4 persen.

“Sedangkan umur SMP didata Dinkes tergabung pada kategori remaja, angka ini yang perlu kita sisir, pastikan dan maksimalkan capaiannya,” tutur dia. (Red)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *